Silahkan tunggu dalam 15 detik.

Download Timer

Senin, 25 Juli 2011

TIPS CARA MENGATASI RASA KANTUK SAAT BERAKTIFITAS KONDISI BERPUASA



Mengantuk saat bulan puasa sudah menjadi penyakit masyarakat karena berkurangnya waktu tidur, dan perut dalam keadaan kosong itulah penyebab kantuk.
Serangan kantuk di siang hari adalah salah satu masalah yang menjadi keluhan selama berpuasa. Penyebabnya, bukan hanya kurang tidur atau perubahan pola tidur akibat sahur. Tapi perubahan pola makan.
Mengantuk selama berpuasa umumnya terjadi akibat menurunnya kadar gula darah ke otak sehingga memengaruhi kinerja otak. Saat energi menipis, hati mengelurkan glikogen dan memberi energi cadangan bagi tubuh agar tetap beraktivitas. Sebab, otak mengonsumsi 60 persen dari asupan glukosa tubuh.
Seperti diberitakan dari Fitness Spotlight, bila energi tambahan untuk kebutuhan aktivitas seharian mulai berkurang, tubuh akan melemas dan mengantuk. Biasanya terjadi pada siang hari atau bisa lebih cepat bagi yang tidak makan sahur.
Penyebab lain adalah tubuh kekurangan zat besi saat sahur. Sumber zat besi diperoleh dari sayuran berdaun hijau seperti bayam, sawi, kangkung, katuk, ikan teri dan aneka kacang-kacangan. Jumlah zat besi yang cukup membantu tubuh menyerap oksigen lebih banyak ke otak sehingga mengurangi rasa kantuk.
Perhatikan pula asupan karbohidrat kompleks seperti beras merah, ubi, jagung, singkong, oatmeal, roti gandum yang akan menahan glikogen lebih lama untuk menghasilkan glukosa. Anda pun bisa melewati hari-hari puasa dengan lebih segar. Melaksanakan ibadah puasa bukan merupakan halangan bagi yang tetap melakukan aktivitas kerja. Baik bagi pekerja yang beraktivitas di lapangan ataupun di dalam ruangan. Hanya saja, tantangan berpuasa pada musim seperti ini, lebih berat dilakukan karena suasana perubahan cuaca yang cukup drastis. Terkadang panas seharian, terkadang juga hujan dari mulai subuh yang sedikit banyak akan memengaruhi kondisi badan saat puasa.
Untuk mempertahankan kondisi tubuh yang sehat dibutuhkan beberapa syarat kesehatan yang harus dipenuhi, sehingga di tempat kerja Anda tetap mempunyai gairah untuk bekerja. Ketika berpuasa, asupan bahan makanan yang masuk berkurang dibanding saat tidak puasa. Sedangkan energi yang dikeluarkan selama beraktivitas masih sama. Itu sebabnya, selama menjalankan ibadah puasa, kesehatan pun harus dijaga. Kalau sampai keadaan masuk dan keluarnya makanan tidak seimbang, maka akan menyebabkan badan lemas yang ujung-ujungnya jatuh sakit.
Cermati Pengaturan Waktu Kerja
Mentang-mentang puasa, jangan beralasan untuk jadi lemas dan tidak efektif bekerja. Puasa merupakan aktivitas yang biasa dilakukan manusia setiap tahunnya. Namun tetap saja, di bulan-bulan tersebut, alasan klasik seperti itu juga yang selalu ada. Padahal perusahaan rata-rata memberikan keringanan dengan memberlakukan jam kerja lebih pendek daripada hari biasanya.
Biasanya, faktor yang mempengaruhi efektifitas kerja seseorang menjadi turun adalah tidak ada asupan makanan atau minuman seperti yang biasa dilakukan. Jika biasanya pukul 12 siang makan siang, di waktu puasa hal itu tidak dilakukan lagi. Hingga tidak sedikit akhirnya orang beralasan perut kosong, sehingga gairah dan konsentrasi kerja jadi menurun.
Selain itu, penyebab lain orang tidak efektif bekerja di bulan puasa adalah karena mungkin sahur yang berlebihan dan kurangnya waktu tidur, sehingga menimbulkan rasa ngantuk pada saat bekerja keesokan harinya. Wajar saja terkadang orang jadi merasa berat atau malas untuk melakukan aktivitas kerjanya.
Padahal kinerja yang menurun saat puasa tidak selalu karena perut yang kosong. Hal tersebut juga dipengaruhi oleh penerapan pola kerja yang kurang tepat. Jadi jika Anda merasa beberapa hari dalam berpuasa ini justru membuat lemas dan kurang efektif dalam bekerja, Anda perlu mengkoreksi pola kerja Anda sendiri juga.
Singkirkan Gangguan Konsentrasi
Berada seharian di kantor, apalagi di bulan puasa, sudah pasti memerlukan konsentrasi lebih untuk bisa tetap berkonsentrasi menyelesaikan tumpukan tugas. Namun, ada saja gangguan datang, mulai dari jenuh melihat tumpukan kerja, mengantuk (karena bangun lebih pagi untuk sahur), ajakan ngobrol dari teman, atau bahkan ajakan berjalan-jalan mencari keperluan lebaran, hingga pulang lebih cepat untuk berbuka puasa di rumah. Kalau sudah begini, bekerja efektif pun jadi kontradiktif.
Untuk mengalihkan malas dan membangkitkan mood, kita biasanya mencari hiburan. Misalnya baca majalah, main game di komputer, atau jalan-jalan mencari keperluan berbuka puasa dan Lebaran. Kalau hanya sebentar (5-10 menit), bolehlah. Namun kalau keterusan atau malah keseringan, hal ini berpotensi mengurangi efektivitas kerja. Saat bekerja, jauhkan godaan seperti novel, majalah, atau katalog belanja dari meja kerja agar perhatian Anda tak banyak teralihkan.
Selain itu, untuk memacu Anda menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, mengapa tidak membuat deadline pribadi? Misalnya, memajukan satu hari dari deadline yang seharusnya agar tugas tak menumpuk. Pasang timer di komputer atau di ponsel untuk mengingatkan bahwa sudah waktunya Anda menyelesaikan tugas tersebut dan segera beralih ke tugas berikutnya.
Jangan lupa untuk selalu tersenyum meski hanya dalam hati. Selain merupakan ibadah, senyum juga membuat hari Anda di kantor terasa lebih menyenangkan. Saat tersenyum, zat endorfin terlepas ke dalam otak sehingga membuat kita merasa nyaman. Dengan tersenyum, kedua sisi otak akan terangsang, daya konsentrasi meningkat, serta ketegangan otot dan tekanan psikologis berkurang. Ini akan membuat otak Anda menjadi lebih peka dan lebih mudah menerima dan mengolah informasi.
Bekerja Efektif Saat Puasa
Untuk mereka yang merasa kurang efektif dalam bekerja, berikut ini ada beberapa hal yang mungkin perlu Anda perhatikan dan Anda ubah dalam pola kerja sehari-hari:
1. Selesaikan tugas-tugas berat sebelum jam 12.00. Karena biasanya, pada pagi hari Anda masih dalam keadaan semangat dan fresh. Saat tersebut harus digunakan dengan efektif, yaitu melakukan pekerjaan yang menyita energi dan pikiran.

2. Atur waktu presentasi dengan klien di pagi hari karena tubuh masih dalam kondisi segar, fit, dan bertenaga. Tapi jika klien menjadwalkan siang hari, simpanlah tenaga untuk siang hari dengan mengerjakan tugas-tugas yang lebih ringan di pagi hari.

3. Jangan ‘mendramatisir’ puasa Anda. Anggap saja Anda sedang berdiet sambil mengumpulkan pahala. Dengan tidak mengingat-ingat kondisi puasa dan perut Anda yang kosong, waktu akan cepat berlalu, dan Anda pun dapat menyelesaikan pekerjaan seperti biasa.

4. Jangan terus-menerus berada di depan layar komputer. Dalam keadaan tidak puasa pun kepala Anda akan terasa pening jika terlalu lama berfokus ke layar komputer. Masalahnya, jika Anda pening, Anda tak bisa minum obat penghilang rasa sakit saat puasa. Saat bekerja di depan komputer, sesekali alihkan pandangan Anda ke hal lainnya, selama paling tidak lima menit setiap satu jam sekali. Anda bisa melihat ke luar jendela, mengecek ponsel Anda, dan sebagainya. Jika sudah merasa lebih fresh, baru Anda dapat kembali ke pekerjaan.

5. Dengarkan musik agar otak tidak jenuh. Putar musik kesukaan Anda atau musik-musik religius yang dapat menyegarkan sanubari Anda. Mendengerkan musik sambil bekerja diyakini dapat menambah semangat dan gairah, serta mengenyahkan rasa kantuk dan bosan.
6. Jangan lupa untuk istirahat meskipun tidak ada acara makan siang. Gunakan jam istirahat ini untuk berhenti dari aktivitas kerja. Ganti kegiatan makan siang dengan memperbanyak ibadah, mengobrol dengan rekan kerja, jalan-jalan ke luar kantor, atau tidur siang sejenak.

Sumber :
Berita.biz


SAHABAT, JANGAN LUPA SILAH BACA : UNTUK BERBAGI INFO, SEBAR LUASKAN TIPS INI :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar