Pernahkah Anda mendapati pasangan yang sama sekali tidak pernah bertengkar? Rasanya hampir mustahil, karena setiap hubungan asmara, pasti akan selalu diwarnai masalah dan pertengkaran dan hal itu sangat wajar.
Pertengkaran memang tak terelakkan dalam kehidupan asmara. Tapi yang terpenting adalah, bagaimana kita menyikapi masalah, perdebatan atau pertengkaran yang terjadi. Jangan sampai kita salah bersikap yang bisa membuat hubungan renggang dan akhirnya putus. Dikutip dari She Knows, ini dia tips agar pertengkaran tak terus berlarut-larut.
1. Jangan Memperlebar Masalah
Kesalahan yang sering terjadi saat pasangan bertengkar adalah, seringkali mereka mengungkit hal-hal yang melenceng jauh dari masalah utamanya. Tindakan itu bukannya membuat pertengkaran mereda, tapi justru memperparah. Usahakan untuk fokus pada isu yang saat ini sedang dihadapi, bukan masalah di masa lalu atau hal-hal kecil yang bisa memperuncing pertengkaran.
Setiap kali Anda merasa akan mengeluarkan komentar yang keluar dari konteks permasalahan, berhentilah bicara dan tarik napas dalam-dalam. Dengan begitu, Anda bisa tetap fokus dan masalah pun jadi cepat terselesaikan.
2. Berhenti Sejenak
Ada kalanya kita tidak dapat mengendalikan emosi, sekeras apapun usaha yang dilakukan untuk menahannya. Tapi sebenarnya ada cara agar emosi Anda tidak meledak-ledak dan menjaga Anda tetap berpikir rasional. Ketika Anda merasa emosi sudah mulai memuncak, minta waktu pada pasangan untuk berhenti sejenak.
Tidak ada aturan semua masalah dalam percintaan harus diselesaikan di tempat dan saat itu juga. Katakan Anda butuh waktu untuk diam dan menenangkan pikiran, sehingga keputusan apapun yang akan diambil nanti sudah melalui pemikiran yang matang, bukan karena keputusan spontan karena dilingkupi emosi. Tidak perlu sampai berhari-hari, cukup lima menit atau beberapa jam untuk mengembalikan Anda berdua pada akal sehat dan perspektif yang lebih segar.
3. Perhatikan Nada Suara
Saat sama-sama dalam suasana yang memanas, orang jadi lebih mudah bersikap sarkastik dan meninggikan nada suara. Baik secara sengaja atau spontan, hal itu dilakukan semata-mata untuk menunjukkan dominasi, agar suaranya lebih didengar dan untuk mempertahankan argumennya.
Namun pada kenyataannya, jika masing-masing pasangan tidak mau menurunkan egonya, yang terjadi justru pertengkaran bertambah dahsyat. Ketika nada Anda mulai meninggi, cobalah berusaha melambatkan pengucapan dan pelankan suara. Hindari juga melontarkan kata-kata kasar. Semakin Anda berkonsentrasi terhadap cara bicara, akan lebih mudah menjaga suara tetap normal dan meredakan pertengkaran yang memanas.
4. Hindari Bahasa Tubuh yang Negatif
Menyilangkan tangan, berdiri memunggungi lawan bicara, bertolak pinggang dan menunjuk-nunjuk wajah pasangan hanya akan membuat Anda terlihat semakin marah dan tidak dapat 'dijangkau'. Bahasa tubuh negatif tersebut juga bisa meningkatkan emosi sehingga amarah pasangan bisa semakin memuncak.
Daripada menunjukkan pose tubuh agresif, berdirilah dengan sikap yang netral, tangan di samping, bertatap muka dengan pasangan cobalah setenang mungkin. Pertengkaran memang bisa memusingkan dan membuat stres sehingga Anda pun sulit untuk rileks. Tadi setidaknya cobalah untuk terlihat tenang agar Anda dan pasangan bisa berkompromi.
5. Ubah Mood Anda dan Pasangan
Menyelipkan candaan saat bertengkar? Mungkin kedengarannya aneh. Pasangan mungkin juga akan mengernyitkan dahi atau menaikkan alis begitu mendengar kelakar Anda saat berdebat. Tapi cara tersebut bisa saja menurunkan ketegangan dalam pertengkaran.
Bukan menyarankan Anda melawak atau melucu, tapi mungkin menggunakan istilah atau frase yang tidak biasa. Misalnya, "Sampai Lebaran Monyet, masalah ini tidak akan selesai kalau kita saling ngotot", atau "Sikap kamu kadang membuat Aku bingung tujuh keliling". Dengan begitu, ketegangan jadi sedikit mencair dan lebih mudah bagi Anda berdua untuk menyelesaikan argumen tanpa harus memarahi satu sama lain.
Sumber :
Wolipop.Com
SAHABAT, JANGAN LUPA SILAH BACA : UNTUK BERBAGI INFO, SEBAR LUASKAN TIPS INI :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar