Silahkan tunggu dalam 15 detik.

Download Timer

Minggu, 08 Juli 2012

Ini Rahasia Wanita Paling Sehat dari Penjuru Dunia


img

Detik.com Jakarta, Para ilmuwan sampai sekarang masih belum paham betul apa rahasia panjang umur dan awet muda. Sebagian besar berpendapat bahwa lingkungan tempat tinggal sangat mempengaruhi usia harapan hidup.

Salah satu contoh riilnya adalah di Mediterania. Untuk menurunkan risiko penyakit jantung, penduduk di sana banyak memakan kambing ternak dan minyak zaitun. Pola makan ala Jepang juga ditengarai mampu membuat warganya hidup hingga 100 tahun lebih tanpa kanker.

Peneliti telah mengumpulkan banyak data wanita dari berbagai belahan dunia yang berumur hingga 100 tahun lebih namun tetap aktif.

Menurut sang peneliti, Dan Buettner, penulis buku ‘The Blue Zones: Lessons for Living Longer from the People Who’ve Lived the Longest’,wilayah sehat ini disebut dengan ‘Cold Spot’, yaitu daerah dengan tingkat penyakit khas Barat yang rendah seperti penyakit jantung, depresi, dan kanker.

Seperti dilansir Health.com, Senin (9/7/2012), berikut adalah rahasia panjang umur dari berbagai wanita di belahan dunia.

1. Rahasia wanita Perancis agar tetap langsing

Wanita Perancis bisa mengonsumsi mentega dan krim tanpa takut naik berat badannya karena mengontrol porsi makan. Selain itu, konsumsi buah segar yang kaya antioksidan serta mengunyah makan pelan-pelan juga merupakan rahasianya.

“Wanita Perancis cenderung kemana-mana dengan berjalan kaki. Jalanan dan bangunan tua di Perancis banyak menyusuri tangga dan tidak ada lift," kata Steven Jonas, MD, profesor kedokteran preventif di Universitas Stony Brook School of Medicine di New York.

Bisa jadi kecenderungan itu disebabkan mahalnya harga BBM di sana sehingga orang lebih termotivasi untuk berjalan kaki. Kesemua hal ini membuat wanita Perancis memiliki insiden penyakit jantung dan obesitas yang rendah, yaitu sebesar 12% dibandingkan AS sebanyak 36%.

2. Wanita Skandinavia memakan hasil ternak sendiri

Filosofi makanan tradisional Eropa Utara adalah makanlah apa yang ada di sekitar. Kata kuncinya adalah produk lokal dan segar. Orang Eropa Utara banyak makan ikan yang kaya asam lemak omega-3, burung dan rusa ternak dari petani.

Pola makan khas yang disebut diet Nordik ini berakibat pada rendahnya tingkat obesitas, yaitu rata-rata sebesar 8%. Meskipun lebih sedikit mendapat sinar matahari, orang Islandia dan Skandinavia lebih jarang menderita depresi dibandingkan orang Amerika. Diduga biang keroknya adalah omega-3.

“Penduduk Skandinavia juga cenderung mengeluarkan banyak energi saat bertani dan mengumpulkan makanan. Ini merupakan salah satu bentuk latihan fisik yang tak akan ditemui di Amerika Serikat," kata Amy Lanou, PhD, ahli nutrisi dari Physicians Committee for Responsible Medicine di Washington, DC.

3. Nilai-nilai keluarga dari Jepang

Sebuah pulau di Jepang, Okinawa, dikenal sebagai wilayah yang memiliki jumlah penduduk berusia 100 tahun ke atas terbanyak di dunia. Tingkat kematian akibat kanker payudara lebih rendah 80% dibandingkan di AS, begitu juga kanker ovarium atau usus besar. Tingkat penderita demensia dan penyakit jantung juga jauh lebih rendah.

Rahasianya ada pada pola makan ‘hara hachi bu’, yaitu makan sampai 80% sebelum kenyang. Gaya hidup spiritualis yang mempraktikkan doa dan meditasi juga berdampak pada berkurangnya stres. Rendahnya tingkat kejadian kanker diyakini karena konsumsi makanan kaya serat seperti sayur dan buah, ditambah makanan kaya asam lemak omega-3 dan sedikit mengkonsumsi susu dan daging.

“Yang tak kalah penting adalah rasa keterhubungan dengan masyarakat. Di Okinawa, ada dukungan sosial yang kuat, ikatan keluarga dan pelestarian nilai yang terus aktif dalam masyarakat. Hal ini dapat menurunkan stres, mencegah penyakit dan membuat umur panjang," kata Buettner.

4. Banyak makan lemak baik di Mediterania

Diet Mediterania banyak digembar-gemborkan bermanfaat untuk umur panjang dan menurunkan risiko penyakit jantung, diabetes, obesitas, kanker, Parkinson dan Alzheimer. Diet ini banyak mengkonsumsi lemak baik seperti minyak zaitun, kacang dan ikan, ditambah protein tanpa lemak, buah-buahan dan sayuran yang kaya antioksidan serta anggur dalam jumlah sedang.

"Di pulau seperti pulau Ikaria di Yunani, sangat mudah menemukan keluarga besar dalam satu atap dan memasak makanan bersama-sama. Terlebih lagi, kegiatan ini merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari, bukan sebuah keharusan seperti yang dijumpai di tempat fitness,” kata Buettner.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar