Sejarah Singkat Nabi Muhammad SAW - Silahkan dibaca :)
Sifat-sifat Nabi Muhammad SAW yang terpuji
Tentang sifat terpuji Nabi Muhammad saw, pada masa sebelum diangkat dan menjadi nabi dan rasul Allah, sudah tampak kelihatan dengan nyata,diakui oleh segenap penduduk dikta mekah terutama oleh para family dan teman yang pernah bergaul dengan beliau.
Sejak beliau masih kecil sampai dewasa dan selanjutnya sampai beliau berkeluarga dan mempunyai anak, beliau murni dari kelakuan atau perbuatan yang biasa dilakukan oleh masyarakat mekkah pada saat itu yaitu perbuatan jahiliyah dan perbuatan-perbuatan tercela lainnya.
Beliau adalah seseorang yang berbudi luhur dan berhati mulia. Berikut beberapa budi luhur yang dimiliki oleh Nabi Muhammad :
- Beliau terkenal sebagai orang pemalu, pendiam dan rendah hati.
- Beliau seorang yang peramah, sopan santun dan tenang.
- Beliau seorang yang sabar, tahan uji, dan berani menderita.
- Beliau adalah seorang yang tabah hati, tahan marah, dan tahan dendam.
- Beliau adalah seorang yang yang terkenal jujur, bisa dipercaya, jujur dalam perkataan dan perbuatan, serta sangat jauh dari sifat pendusta atau pembohong.
- Beliau adalah orang yang suka menghormati orang yang lebih tua dan mengasihi orang yang lebih muda.
- Beliau adalah orang yang suka berterima kasih, suka membalas jasa.
Serta masih banyak lagi sifat-sifat terpuji Nabi Muhammad saw.
Nabi Muhammad berdagang
Setelah kematian kakeknya yaitu Abdul Muthalib, Muhammad tinggal bersama pamannya yaitu Abu Thalib yang berprofesi sebagaimana kebanyakan pemimpin quraisy lainnya yaitu berdagang. Sebab berdagang merupakan pendapatan utama penduduk kota mekkah. Dengan demikian, Muhammad tumbuh dewasa dibawah asuhan pamannya yaitu Abu Thalib dan harus belajar mengenai bisnis berdagang dari pamannya.
Pada waktu itu dikota mekkah ada seorang perempuan yang terkenal dengan kekayaannya, kebangsawanannya, dan dia termasuk seorang pedagang besar di kota mekkah. Dan pada waktu itu dia adalah seorang janda karena suaminya telah meninggal dunia. Ada pun namanya adalah Khadijah.
Ketika Abu Thalib mendengar berita bahwa khafilah-khafilah quraisy yang memperniagakan perniagaan khadijah sudah hampir masanya diberangkatkan kenegeri syam, Abu Thalib menemui khadijah serta mengajukan permohonan untuk keponakannya yaitu Muhammad. Oleh khadijah pun permohonan Muhammad sebagai agen perniagaannya diterima dengan senang hati. Muhammad menjalankan bisnis perdagangan dari modal yang diberikan khadijah. Muhammad bersama agen-agen yang lain melakukan perdagangan dibeberapa pasar diarab. Keuntungan yang diperoleh pun cukup besar. Muhammad dikenal sebagai pedagang yang profesional karena sifatnya yang siddiq (jujur) dan Amin (terpercaya) dalam berdagang.
Nabi Muhammad berkeluarga
Setelah kepulangan Nabi dari tempat-tempat perniagaannya, khadijah seorang janda yang tidak lain adalah orang yang memberi modal kepada Nabi kagum terhadap Nabi oleh ssebab itu pada suatu hari, khadijah menyuruh seorang budak perempuan yang dipercayanya untuk menemui Nabi Muhammad yang mana tujuannya adalah untuk menyampaikan segala sesuatu yang menjadi isi hati khadijah terhadap beliau. Setelah Nabi Muhammad menerima uraian keinginan khadijah, beliau hanya menjawab bahwa beliau belum dapat mengambil keputusan sebelum mendapat pertimbangan dari pamannya. Nafisah, orang kepercayaan khadijah itu menemui Abu Thalib dan membicarakan hal tersebut.
Kemudian pada suatu hari, Abu Thalib bersama Nabi Muhammad pergi menemui khadijah Amer Ibnu Asad karena ayah khadijah telah wafat. Kedatangan Abu Thalib ini untuk memperbincangkan keinginan khadijah terhadap pribadi Nabi Muhammad. Oleh Amer Ibnu Asad diterima dengan baik dan dia tidak keberatan terhadap perjodohan antara khadijah dan Muhammad asal saja kedua belah pihak saling mencintai.
Tidak lama kemudian setelah beberapa hal dibicarakan dengan masak oleh kedua belah pihak, dilangsungkanlah pernikahan antara Nabi Muhammad saw dan khadijah. Pada saat itu Nabi berusia 25 tahun sedangkan khadijah berumur 40 tahun. Pernikahan dilangsungkan dengan meriah dirumah mempelai wanita dan disaksikan oleh segenap family dari kedua belah pihak. Diantaranya family Nabi Muhammad yang datang mengantarkan adalah Abu Thalib dan Hamzah (kedua orang paman beliau) dan family khadijah yang datang dan sebagai wakil orang tuanya adalah Amer Ibnu Asad dan Waraqah Bin Naufal.
Dari pernikahan Nabi Muhammad dengan khadijah kedua belah pihak merasakan kebahagiaan yang begitu besar. Menurut riwayat, selama sepuluh atau dua belas tahun dari pernikahan khadijah dan nabi Muhammad itu kemudian mereka dikaruniai enam orang anak, yaitu dua orang laki-laki dan empat orang perempuan. Ada pun lebih jelasnya sebagai berikut:
Al-Qasim, putra sulung. Al-Qasim meninggal dunia pada umur dua tahun.
Zainab. Dia ini dikemudian hari setelah dewsa diperistri oleh Abul Ash bin Arrab dan beliau meninggal dunia dimadinah pada tahun ke-8 dari hijriyah.
Abdullah, meninggal dunia pada waktu kecil.
Ruqayyah, setelah dewasa diperistri oleh Utbah bin Abi Lahab lalu diceraikan. Kemudian diperistri oleh sahabat Utsman bin Affan, lalu beliau meninggal dunia pada tahun ke-2 hijriyah. Ummu Kalsum, setelah dewasa diperistri oleh Utbah bin Abi Lahab lalu diceraikan. Kemudian setelah ruqayyah meninggal dunia lalu Ummu Kalsum diperistri oleh sahabat Utsman bin Affan. Ia meninggal dunia dimadinah pada tahun kesembilan hijriyah. Fatimah, setelah dewasa diperistri oleh sahabat Nabi Muhammad yaitu Ali bin Abi Thalib. Ia meninggal dunia pada tahun ke-11 dari hijrah Nabi.
Nabi Muhammad diangkat menjadi Rasul.
Setelah lebih dari sepuluh tahun Nabi Muhammad saw menikah dengan khadijah dan sebagai buah pernikahan itu beliau dikaruniai enam orang anak, fikiran beliau bertambah mendalam lagi dalam memikirkan dan merenungkan segala sesuatu yang terjadi dalam lingkungan umat manusia yang ada disekeliling beliau. Beliau melihat dan mendengar orang-orang yang memperbincangkan kepercayaan dan agama yang dianut umat pada masa itu, yaitu agama yang bertuhankan dewa, patung berhala, batu-batu, dan kayu-kayu. Kemudian Nabi Muhammad saw berkhalwat digua hira untuk mencari kebenaran yang hakiki. Setelah berulang-ulang Nabi saw berkhalwat digua hira dalam tempo beberapa bulan, pada suatu malam, didalam tidur beliau bermimpi melihat cahaya terang seperti cahaya terang cuaca waktu shubuh. Karena itu, beliau bertambah gemarberkhalwat dan ber-tahannuts digua hira tersebut.
Setelah enam bulan lamanya beliau berkhalwat dan bertahannuts digua hira tersebut, usia beliau dikala itu sudah masuk tahun yang keempat puluh. Pada suatu malam, ditengah malam yang gelap gulita Nabi saw sedang tertidur nyenyak seorang diri didalam gua hira tersebut, kemudian beliau kedatangan seseorang yang belum pernah dikenalnya. Dengan kedatangan yang sangat mengejutkan dan menakutkan sahingga membangukan beliau, dan seketika itu juga orang itu berkata dengan suara keras kepada beliau,
“Gembiralah, ya Muhammad! Saya jibril dan engkau adalah rasul Allah kepada umat ini”.
Orang itu menunjukkan sehelai tulisan, lalu memerintahkan kepada beliau supaya membaca tulisan itu seraya berkata: “Bacalah olehmu, ya Muhammad!”.
Dengan terperanjat beliau menjawab, “Saya tidak dapat membaca”. Orang itu lalu memegang diri beliau sambil memeluknya dengan sekeras-kerasnya, kemudian dilepaskannya sambil berkata lagi, “Bacalah olehmu, ya Muhammad!”. Beliau menjawab, “Saya tidak dapat membaca”. Orang itu memegang diri Nabi kembali sambil memeluknya dengan kerasnya, sehingga beliau merasa seakan-akan nafasnya akan putus, lantas dilepaskannya kembali dan berkata lagi, “Bacalah olehmu, ya Muhammad!”. Beliau menjawab, “Saya tidak dapat membaca”.
Orang itu lalu memegang diri beliau lagi sambil memeluknya dengan sekeras-kerasnya, sehingga beliau merasa tubuhnya sangat letih dan nafasnya akan putus, lantas dilepaskan lagi dan berkata,”Bacalah (olehmu ya Muhammad) dengan menyebut nama Tuhanmu yang telah dibacakan oleh orang yang belum pernah dikenal dan yang mengaku bernama jibril itu.
Demikianlah riwayat pertama kali Nabi saw, menerima wahyu dari hadirat Allah, yang diantarkan dan disampaikan kepada beliau dengan perantara malaikat jibril. Pada malam hari itulah beliau menerima pengangkatan dan penempatan dari hadirat-Nya menjadi Nabi dan rasul-Nya yang terakhir, untuk menyampaikan risalah-Nya kepada segenap umat manusia dan sebagai rahmat bagi alam semesta.
Nabi Muhammad saw berdakwah
Dakwah Nabi Muhammad saw yaitu seruan kepeda seluruh umat untuk memilih islam. Seruan ini ada yang secara diam-diam dan ada pula yang secara terang-terangan.
Seruan Nabi secara diam-diam
Beliau memulai dakwahnya dengan cara sembunyi-sembunyi. Seruan beliau yang pertama kali ditujukan kepada orang-orang yang serumah dengan beliau, yang kedua kali ditujukan kepada orang-orang yang bersahabat baik dan kenal dekat dengan beliau dan ketiga kali ditujukan kepada orang yang berhubungan agak dekat. Tempat yang dipilih Nabi untuk berdakwah adalah rumah sahabat Al-Arqam bin Abil Arqam Al-Makhzumi.
Seruan Nabi secara terang-terangan Kurang lebih tiga tahun lamanya seruan Nabi saw. dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Beliau sendiripun mengerjakan ibadah secara sembunyi hingga pada suatu hari beliau menerima wahyu, sebagai berikut :
Surat Al-Hijr : 94-95 Artinya: “Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperitahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang musyrik. Sesungguhnya Kami memelihara kamu dari (kejahatan) orang-orang yang memperolok-olokkan kamu”.
Kemudian diterima lagi wahyu yang berbunyi, “Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang dekat, dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikuti kamu, yaitu orang-orang yang beriman. Bila mereka mendurhakaimi maka katakanlah “Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan”. (asy-Syu’araa’:214-216). Seruan secara terang-terangan ini dilakukan dikaki gunung shafa. Yang dihadiri oleh sanak saudara (family) beliau.
Tekanan dan ancaman kaum quraisy terhadap Nabi Muhammad saw
Dalam menyiarkan perintah Allah, Nabi Muhammad mendapat berbagai caci maki, celaan, hinaan, serta dakwaan sebagai penipu, pembohong, penyesat manusia dan sebagainya dari pemimpin quraisy, seperti Abu Lahab dan dan kawan-kawannya. Pemuka-pemuka quraisy yang merintangi dakwah Nabi Muhammad saw. Pemuka-pemuka quraisy termuka yang meritangi Nabi Muhammad saw dalam berdakwah adalah Abu Lahab (Abu Uzza), Abu jahal (Amr bin Hisyam), Umar ibnul Khaththab (sebelum masuk islam), Uqbah bin Abi Mu’aith, Aswad bin Abdul Muththalib, Ash bin wail, Walid bin Mughirah, Nadhar bin harits, Aswad bin Abdi jaghuts, Hakam bin Abil Ash, Abu Sufyan bin Harb (sebelum masuk islam), dan Ummu jamil (istri Abu Lahab).
Hasutan Abu Lahab dan istrinya
Abu Lahab dan Ummu jamil istrinya menghasut penduduk kampung. Hasutan itu berupa menjelek-jelekan Muhammad seperti Muhammad itu jahat, Muhammad itu orang muda yang otaknya sudah miring, Muhammad itu pendusta besar, penyesat orang banyak, pembuat keributan orang-orang tua, serta pembuat keonaran orang banyak, semua yang diserukan oleh Muhammad itu bohong, cerita kosong, sekali-kali jangan dipercaya sebab jika dipercaya tentu akan menyengsarakan. Itulah hasutan mereka terhadap Nabi Muhammad.
Penghinaan Abu Lahab kepada Nabi Muhammad
Abu Lahab didepan orang ramai dia berkata : “Itu cucu Abdul Muthalib yang bernama Muhammad yelah mengaku menerima wahyu dari langit, lantas dia mencela sesmbahan kita, mencaci maki agama kita, dan agama yang dipeluk para leluhur kita dahulu, membodoh-bodohkan orang pandai kita, dan menghinakan apa-apa yang kita puja dan yang dipuji oleh nenek kita dahulu, mengatakan bahwa orang-orang tua kita itu telah mati sesat”.
Sekian posting saya tentang - Sejarah Singkat Nabi Muhammad SAW - semoga bermanfaat.
Sumber : http://sejarah.info
Tidak ada komentar:
Posting Komentar